Apa Itu Komunikasi? Bagaimana Cara Komunikasi Yang Baik (Basic Professional Skill)

Apa yang akan saya sampaikan merupakan rangkuman dari pelatihan online di platform Ruang Kerja By Ruang Guru yang bertajuk Basic Professional Skill dan Hilbram Dunar (Motivator, Presenter, Penyiar Radio, Trainer profesional Komunikasi, Penulis Buku) sebagai trainer/tutornya. 

Ada tiga kelompok materi utama dalam pelatihan tersebut yakni Komunikasi, Networking, dan Leadership. tiga materi itulah yang harus kita kuasai agar memiliki Basic Profesional Skill

Namun pada kesempatan kali ini SenoWorker akan mengupas tuntas rangkuman materi Komunikasi terlebih dahulu, sedangkan materi Networking dan Leadership akan disampaikan pada postingan berikutnya:

Poin-poin Yang Harus Diperhatikan Dalam Komunikasi

komunikasi adalah salah satu kemampuan yang dapat kita gunakan untuk meraih kesuksesan karir yang lebih baik. Karena banyak orang saat sekolah rapornya bagus, kuliah IPK nya cumlaude, berprestasi dsb, namun saat terjun ke dunia kerja kemudian menjumpai realitas hidup yang tak terduga, karirnya tidak secemerlang nilai-nilianya saat kuliah maupun saat saat sekolah. mengapa? 

Karena saat terjun di dunia kerja, kita sangat membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik buka hanya sekedar barisan nilai kuliah atau nilai rapor yang bagus saja. 
Bagaimana cara berkomunikasi yang efektif, sederhana, dan mengena, dengan beitu ide-ide atau gagsan-gagasan kita, dapat disampaikan dengan baik dan bisa membantu kita mencapai karir yang lebih cemerlang?. 
Cara komunikasi yang baik, yang bisa kita gunakan untuk berihtiar menggapai tujuan maupun karir cemerlang yaitu komunikasi yang memperhatikan hal-hal berikut ini:
  • Etika Komunikasi
  • Bahasa Tubuh (verbal, Vocal, Gesture)
  • Networking
1. Etika Komunikasi

Dasar utama komunikasi yang baik, pertama adalah etika komunikasi, artinya jika kita ingin cara komunikasi kita diterima dengan baik dan berimplikasi baik maka yang pertama harus kita perhatikan adalah etika kita saat berkomunikasi. untuk menjaga etika kita saat berkomunikasi maka perhatikanlah hal-hal berikut:
  • Bahasa yang baik dan benar
  • Menggunakan bahasa yang sopan
Kedua poin tersebut mengharuskan kita untuk tepat dalam melakukan pemilihan kata saat melakukan komunikasi. 

Misal saat kita berbicara di acara/forum yang formal maka pilihlah kata-kata baku dan bahasa yang formal, saat kita berbicara dengan orang yang tidak kita kenal, dan kita tidak mengetahui apakah lawan bicara kita lebih muda atau lebih tua, maka pilihlah bahasa dan kata yang biasa kita gunakan kepada orang yang lebih tua, seperti mas,mbak, bapak, ibu dsb. agar lebih sopan. 

Dalam komunikasi yang baik, benar, dan sopan kita harus memperhatikan beberapa hal seperti: 
  • intonasi (tinggi rendah suara), 
  • artikulasi (pelafalan/pengucapan kata/kalimat), 
  • aksentuasi (penekanan kata/kalimat), 
  • kecepatan (cepat atau lambat bicara), dan 
  • power (bertenaga)
Agar mudah diingat, kelima hal tersebut dapat disingkat dengan CLAPS yang merupakan singkatan dari Clear, Loud, And Powerful Speaking. 

Clear 

Berbicaralah dengan jelas pada lawan bicara mu. Perhatikan artikulasi atau pelafalan katanya. A,I,U,E,O nya harus terucap dengan jelas. 

Selain artikulasi atau pelafalan kata yang jelas, kamu juga harus memperhatikan intonasi atau tinggi rendah suaramu. 

Jangan sampai cara kamu ngomong lempeng kaya jalan tol. Mungkin lawan bicaramu akan tetap paham dengan apa yang kamu bicarakan, tapi mungkin tidak tertarik dan ngantuk, karena cara bicaramu yang monotone itu. 

Jadi yang pertama harus diperhatikan dalam komunikasi yang efektif dan beretika adalah intonasi dan artikulasi.

Loud 

Kamu bukan harus berteriak, Tapi bicaralah dengan tenaga, agar terdengar jelas oleh lawan bicara. Karena lawan bicaramu akan merespon dengan baik jika suaramu juga terdengar dengan jelas, bertenaga, antusias, bulat, tidak berat dan tidak cempreng. 

Jika ingin suaramu bertenaga. Pinter-pinterlah ngatur kecepatan bicara, sesuai dengan topik, momen, dan karakter lawan bicaramu. 

Powerful Speaking

Pemilihan kat-kata yang tepat akan membuatmu memiliki power dalam berbicara dan hal itu akan mempengaruhi lawan bicara untuk tertarik mendengarkan. 

Agar kamu powerful speaking, pemilihan kata harus dilakukan secara tepat dan cepat, dalam arti jangan terlalu banyak jeda dengan mengucapkan kata aaaaa,eeeeee, apa namanya, emmmm dsb, karena hal itu akan membuat jarak antara dirimu sebagai pembicara dan lawan bicaramu.

2. Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh memiliki peran penting saat melakukan komunikasi visual, atau kita dan lawan bicara sama-sama bisa saling melihat. Seperti saat presentasi depan kelas, presentasi didepan cilent, saat wawancara kerja, Pidato dsb. 

Pada situasi demikian kamu harus memperhatikan bahasa tubuh. kecuali jika kamu melakukan komunikasi di telepon, radio, dan bentuk komunikasi lain yang tidak saling melihat, kamu tidak perlu memperhatikan bahasa tubuh. 

Berikut ini bagian-bagian tubuh yang harus kamu perhatikan saat berkomunikasi secara visual, agar pesan yang kamu sampaikan lebih sampai sebab didukung bahasa tubuh:

Wajah (mata dan senyum)

Wajah itu perperan sangat penting saat kita bicara. karena lawan bicara akan melihat wajah ketika mendengarkan kita bicara. 

Oleh karena itu arahkan wajahmu pada lawan bicara bukan kepada yang lain. Hal itu akan terkesan lebih sopan dan lebih menghargai lawan bicara dibanding jika saat kamu bicara tapi mukamu menghadap ke handphone, ke langit-langit, dan ke bawah. 

Adapun bagian wajah yang harus diperhatikan seperti:
  • Mata
Lakukan kontak mata dengan lawan bicaramu, baik saat mendengarkan maupun saat kamu bicara. Begitu juga jika lawan bicaramu banyak, kamu harus tetap melakukan kontak mata pada audiencemu. 

Arahkan matamu pada audience secara random/tidak harus satu persatu ditatap, lakukan kontak mata dengan durasi yang tidak terlalu singkat dan tidak juga terlalu lama. 

Jika telalu singkat audience tidak akan merasakan kontak matamu dan jika terlalu lama kamu akan terkesan kesal/marah. Durasi yang pas untuk melakukan kontak mata dengan banyak audience kira-kira 1/3 waktu bicaramu.
  • Senyum
Kita semua pasti setuju, jika lebih tertarik pada orang yang berbicara dengan ekspresi muka tersenyum, ceria, segar, dan berenergi. Dibanding dengan orang yang ekspresinya murung, cemberut, kusut, dan loyo. karena kedua kelompok ekspresi itu "menular" atau mempengaruhi lawan bicara untuk ikut "cerah" atau "mendung".
 
Oleh karena itu tampilah dengan senyum cerah dan tulus. Ciri senyum yang tulus itu, ujung bibir kanan dan ujung bibir kiri sama-sama tertarik kepinggir dan mata terlihat menyipit, senyum yang tulus akan membuat hati nyaman dan hangat, orang dengan hati hangat dan nyaman akan siap melakukan komunikasi.

Badan

Bahasa tubuh yang terbuka berarti tidak membuat jarak antar lawan bicara, keterbukaan ini akan membuat lawan bicara nyaman dan komunikasi berjalan dengan lebih baik.

Terbuka juga dalam arti tidak ada benda-benda semisal tas, gerakan tangan sedekap yang menghalangi badan kita dengan badan lawan bicara. Karena jika kita bicara dengan bahasa tubuh tertutup akan terkesan oleh lawan bicara kalo kita tidak nyaman, dan seperti menyembunyikan kebenaran.

Semisal jika kita melakukan wawancara kerja, jangan pernah melakukan gestur medekap map, tas, dsb, karena hal itu akan membuat pewawancara tidak nyaman dan curiga, oleh karena itu gunakanlah bahasa tubuh terbuka saat berkomunikasi.

Lalu menghadap kemana saat kita bekomunikasi? posisikan badanmu menghadap langsung ke lawan bicara. Menghadaplah ke lawan bicaramu berada, jika lawan bicaramu berada didepanmu maka menghadaplah kedepan bukan memblakangi atau menyampingi, agar tidak terkesan mengacuhkan/mengabaikan lawan bicara.

  • Tangan
Seseorang akan terlihat lebih menarik, berkarakter, berkarisma dan terlihat lebih percaya diri jika saat bicara tanganya tidak hanya diam kaya lagi upacara. 

Tapi kedua tangannya digerak-grakan secara sederhana untuk ikut pemperjelas dan memberikan penekanan kata/kalimat tertentu.
  • Kaki
Jika posisi bicaramu berdiri seperti saat mepresentasikan sesuatu dikelas atau dikantor, berarti kamu juga harus memperhatikan kakikmu. 

Maksudnya adalah kamu boleh melakukan perpindahan posisi sewajarnya seperti maju, mundur, geser menyamping ke kiri atau kanan dengan posisi kaki menghadap lawan bicara, agar menarik perhatian kemudian lawan bicara terbawa dan antusias mendengarkanmu.

Tentu gerakan kaki ini dilakukan dengan catatan tidak berlebihan dan kamu tidak sedang melakukan komunikasi one on one.

Bahasa tubuh yang baik akan memperlancar komunikasi dan mempermudah jalan kita menuju kesuksesan.-Hilbram Dunar







Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.